Skip to main content

Cara Membersihkan Tali Pusat Bayi agar Cepat Puput dan Tetap Aman

 Salah satu momen penting dalam perawatan bayi baru lahir adalah menunggu tali pusatnya puput atau lepas secara alami. Tali pusat bayi, yang dulunya menjadi penghubung antara ibu dan janin dalam kandungan, akan mengering dan terlepas dalam beberapa hari hingga minggu setelah kelahiran. Meski terlihat sepele, perawatan tali pusat yang tepat sangat penting untuk mencegah infeksi dan mendukung proses puput yang alami.



Banyak orang tua, terutama yang baru pertama kali memiliki bayi, merasa cemas atau bingung tentang bagaimana cara membersihkan tali pusat dengan benar. Artikel ini akan membahas secara lengkap dan praktis mengenai apa itu tali pusat, proses puput, tanda bahaya yang harus diwaspadai, dan tentu saja, cara-cara membersihkannya agar cepat puput tanpa risiko infeksi.


1. Apa Itu Tali Pusat dan Mengapa Harus Dirawat?

Tali pusat (atau tali pusar) adalah saluran vital selama bayi berada dalam kandungan. Melalui tali ini, bayi mendapatkan nutrisi dan oksigen dari ibu. Setelah bayi lahir, tali pusat dipotong, menyisakan stump atau sisa tali yang menempel di pusar bayi, dengan panjang sekitar 2–3 cm. Bagian inilah yang akan mengering, berubah warna, dan akhirnya lepas dengan sendirinya, proses yang disebut puput.

Tali pusat bayi tidak memiliki saraf, jadi bayi tidak akan merasa sakit saat dibersihkan atau ketika tali pusatnya lepas. Namun, area ini sangat rentan terhadap infeksi, karena luka terbuka masih ada di bagian dasarnya hingga benar-benar sembuh. Oleh karena itu, membersihkan dan merawat tali pusat dengan benar sangat penting.


2. Kapan Tali Pusat Bayi Akan Puput?

Tali pusat biasanya akan mengering dan puput dalam waktu 5 hingga 15 hari setelah bayi lahir. Namun, ini bisa bervariasi tergantung pada kondisi kesehatan bayi dan cara perawatannya. Beberapa bayi mengalami puput lebih cepat, dalam 3 hari, sedangkan lainnya bisa membutuhkan waktu hingga 3 minggu.

Hal yang penting diingat adalah: jangan menarik atau memaksakan tali pusat untuk lepas. Tali pusat harus lepas dengan sendirinya. Jika dipaksa, bisa menimbulkan luka terbuka, perdarahan, bahkan infeksi serius.


3. Ciri-Ciri Tali Pusat Akan Puput

Sebelum benar-benar lepas, tali pusat akan menunjukkan tanda-tanda berikut:

  • Mengering dan mengeras

  • Warna berubah dari putih-kekuningan menjadi coklat tua atau hitam

  • Mulai mengecil dan tampak seperti hampir terlepas

  • Tidak ada bau menyengat atau cairan bernanah (jika ada, itu bisa menjadi tanda infeksi)


4. Tujuan Membersihkan Tali Pusat

Membersihkan tali pusat tidak bertujuan untuk mempercepat puput secara paksa, melainkan untuk:

  • Mencegah infeksi

  • Menjaga area tetap kering dan bersih

  • Mendukung proses alami pengeringan tali pusat

  • Membuat bayi tetap nyaman dan tidak rewel akibat iritasi


5. Alat dan Bahan yang Dibutuhkan

Untuk membersihkan tali pusat bayi, siapkan beberapa perlengkapan berikut:

  • Kapas steril atau cotton bud

  • Air matang hangat (bukan air mentah)

  • Kasa steril (jika dibutuhkan)

  • Tisu bersih atau handuk lembut

  • Alkohol 70% (dengan rekomendasi dokter, tapi kini tak selalu dianjurkan)

Catatan: Beberapa tenaga medis dulu menganjurkan alkohol 70% untuk membersihkan tali pusat. Namun, kini WHO dan banyak dokter anak lebih menyarankan metode dry care (perawatan kering) tanpa penggunaan alkohol kecuali disarankan oleh tenaga medis dalam kondisi tertentu.


6. Langkah-Langkah Membersihkan Tali Pusat Bayi

Berikut adalah cara membersihkan tali pusat bayi secara tepat dan aman:

A. Cuci Tangan Terlebih Dahulu

Sebelum menyentuh area pusar atau bagian tubuh bayi mana pun, selalu cuci tangan dengan sabun dan air mengalir. Ini adalah langkah dasar namun krusial untuk mencegah infeksi.

B. Bersihkan dengan Air Matang Jika Kotor

Jika terlihat kotor atau terkena urin/kotoran bayi:

  1. Gunakan kapas atau kain lembut yang dibasahi air matang hangat.

  2. Usap perlahan dari dasar pusar ke arah luar.

  3. Hindari menggosok atau menekan terlalu keras.

  4. Keringkan dengan kapas kering atau kain lembut.

C. Jangan Tutup dengan Kasa Kecuali Diperlukan

Biarkan tali pusat terekspos ke udara sebisa mungkin. Hal ini membantu proses pengeringan. Gunakan kasa hanya jika direkomendasikan oleh bidan atau dokter, misalnya jika bayi sering bergerak dan tali pusat rentan tergesek popok.

D. Pakaikan Pakaian Longgar dan Popok Di Bawah Pusar

Pakaian bayi sebaiknya longgar di bagian perut agar tidak menekan tali pusat. Popok pun dipakaikan di bawah pusar, untuk menghindari iritasi atau tergesek. Beberapa popok bayi baru lahir memang dirancang khusus agar tidak menutupi bagian pusar.

E. Jangan Gunakan Bahan Herbal atau Ramuan Tradisional

Meskipun masih banyak praktik tradisional menggunakan bedak, ramuan, atau minyak tertentu pada tali pusat, hal ini tidak dianjurkan secara medis. Bahan-bahan ini dapat menahan kelembapan atau bahkan menjadi tempat berkembangnya bakteri, sehingga meningkatkan risiko infeksi.


7. Tips Agar Tali Pusat Cepat Puput

Meskipun waktu puput setiap bayi berbeda, beberapa tips berikut dapat membantu mempercepat prosesnya secara alami dan aman:

  • Biarkan tetap kering. Hindari area tersebut basah dalam waktu lama.

  • Jangan menutupnya terus-menerus. Biarkan mendapat cukup udara.

  • Periksa setiap hari. Awasi tanda-tanda infeksi tapi jangan terlalu sering menyentuhnya.

  • Hindari memandikan bayi dengan cara merendam. Gunakan metode sponge bath (dilap) sampai tali pusat puput.


8. Tanda Bahaya yang Harus Diwaspadai

Walaupun tali pusat seharusnya mengering dan lepas tanpa masalah, orang tua tetap harus waspada terhadap tanda-tanda infeksi seperti:

  • Kemerahan di sekitar pusar

  • Bengkak atau area terasa hangat saat disentuh

  • Cairan kuning atau nanah keluar dari pusar

  • Bau menyengat dan tidak biasa

  • Bayi rewel saat disentuh di area pusar

  • Demam

Jika kamu melihat salah satu tanda di atas, segera hubungi dokter atau bidan. Infeksi pada tali pusat, yang disebut omfalitis, bisa berbahaya jika tidak segera ditangani.


9. Setelah Tali Pusat Puput: Perawatan Lanjutan

Setelah tali pusat bayi lepas, biasanya akan tersisa luka kecil di pusar. Luka ini akan sembuh dalam beberapa hari. Berikut tips perawatan setelah puput:

  • Tetap jaga area pusar tetap kering dan bersih

  • Jangan mengelupas sisa jaringan yang masih menempel

  • Hindari menekan atau menggaruk area pusar

  • Jika muncul darah sedikit, itu normal—cukup bersihkan dengan lembut


10. Mitos Seputar Tali Pusat yang Perlu Diketahui

Banyak mitos yang masih beredar di masyarakat seputar tali pusat. Berikut beberapa yang sering terdengar dan klarifikasinya:

  • Mitos: Tali pusat harus diberi bedak agar cepat kering.
    Fakta: Bedak justru bisa menyebabkan iritasi atau infeksi karena menghambat sirkulasi udara.

  • Mitos: Tali pusat harus dibungkus ketat agar cepat lepas.
    Fakta: Pembungkusan ketat justru membuat area lembap dan memperlambat proses puput.

  • Mitos: Menyimpan tali pusat bisa membawa keberuntungan.
    Fakta: Ini adalah kepercayaan tradisional dan tidak memiliki dasar medis. Menyimpan tali pusat sebagai kenang-kenangan boleh saja, asal disimpan dengan cara steril dan aman.


11. Kapan Harus ke Dokter?

Segera periksakan ke dokter jika:

  • Tali pusat belum puput setelah 3 minggu

  • Pusar mengeluarkan darah terus-menerus

  • Area pusar membengkak atau tampak infeksi

  • Ada benjolan di pusar setelah puput (kemungkinan hernia umbilikalis)


Kesimpulan

Membersihkan tali pusat bayi adalah salah satu tanggung jawab penting dalam perawatan awal kehidupan. Meskipun tampak sederhana, perawatan yang kurang tepat bisa menimbulkan masalah kesehatan serius. Oleh karena itu, ayah dan ibu harus memahami cara membersihkannya dengan benar, menjaga area tersebut tetap kering, menghindari zat tambahan yang tidak dianjurkan, dan selalu waspada terhadap tanda infeksi.

Yang tak kalah penting, bersabarlah dan biarkan proses puput berjalan alami. Tali pusat akan lepas dengan sendirinya saat waktunya tiba. Dengan perawatan yang baik, bayi akan melewati fase ini dengan aman dan nyaman—sebagai langkah awal menuju tumbuh kembang yang sehat.

Popular posts from this blog

Bagaimana Membatasi Penggunaan Gadget pada Anak

Di era digital saat ini, gadget telah menjadi bagian tak terpisahkan dari kehidupan sehari-hari. Anak-anak sejak usia dini sudah akrab dengan perangkat seperti smartphone, tablet, dan komputer. Meskipun teknologi memberikan banyak manfaat bagi perkembangan anak, penggunaan gadget yang berlebihan dapat menimbulkan dampak negatif, seperti kecanduan, gangguan kesehatan, hingga menurunnya keterampilan sosial. Oleh karena itu, penting bagi orang tua untuk mengetahui cara yang efektif dalam membatasi penggunaan gadget pada anak. Artikel ini akan membahas berbagai strategi dalam membatasi penggunaan gadget, dampak negatif dari penggunaan berlebihan, serta cara mengajarkan anak untuk menggunakan teknologi secara bijak. 1. Mengapa Harus Membatasi Penggunaan Gadget pada Anak? Meskipun gadget memiliki manfaat edukatif, penggunaannya yang berlebihan dapat menimbulkan berbagai dampak negatif, seperti: Gangguan Kesehatan Fisik : Terlalu lama menatap layar dapat menyebabkan mata lelah, sakit kep...

Mengapa Anak Sulit Mengontrol Emosinya dan Cara Mengatasinya

Mengelola emosi adalah keterampilan penting yang perlu dipelajari setiap individu, termasuk anak-anak. Namun, bagi banyak orang tua, menghadapi anak yang sering mengalami ledakan emosi atau sulit mengendalikan perasaannya bisa menjadi tantangan besar. Anak-anak yang belum sepenuhnya berkembang secara emosional sering kali kesulitan mengekspresikan perasaan mereka dengan cara yang tepat. Hal ini bisa menyebabkan tantrum, ledakan amarah, atau bahkan sikap menarik diri. Artikel ini akan membahas mengapa anak sulit mengontrol emosinya serta cara efektif bagi orang tua dan pendidik untuk membantu mereka mengembangkan keterampilan regulasi emosi yang lebih baik. 1. Mengapa Anak Sulit Mengontrol Emosinya? Terdapat beberapa alasan utama mengapa anak-anak mengalami kesulitan dalam mengendalikan emosi mereka: a. Perkembangan Otak yang Belum Sempurna Salah satu penyebab utama anak sulit mengontrol emosi adalah perkembangan otaknya yang masih dalam proses. Bagian otak yang bertanggung jawab at...

Tips Mendidik Anak Usia Dini: Panduan Lengkap untuk Orang Tua

  Tips Mendidik Anak Usia Dini: Panduan Lengkap untuk Orang Tua Pendahuluan Mendidik anak usia dini adalah tahap penting dalam membentuk karakter, kecerdasan, dan keterampilan sosial mereka. Pada usia 0-6 tahun, anak berada dalam fase emas pertumbuhan yang menentukan perkembangan mereka di masa depan. Oleh karena itu, orang tua perlu memahami cara terbaik dalam mendidik anak di tahap ini. Artikel ini akan membahas berbagai tips mendidik anak usia dini yang efektif, mencakup aspek emosional, intelektual, sosial, serta moral. 1. Membangun Kedekatan Emosional a. Berikan Kasih Sayang Tanpa Syarat Kasih sayang adalah fondasi utama dalam mendidik anak. Pastikan anak merasa dicintai dan diterima apa adanya. Pelukan, pujian, dan kata-kata positif akan memperkuat hubungan emosional antara orang tua dan anak. b. Komunikasi yang Efektif Dengarkan anak dengan penuh perhatian. Jangan hanya berbicara, tetapi juga beri kesempatan pada anak untuk mengungkapkan perasaan dan pikirannya. Komunikasi y...